Wednesday 27 October 2021

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Membaca Puisi



Secara umum, puisi bisa diartikan sebagai bentuk karya sastra yang memiliki aturan irama, rima, dan penyusunan bait serta baris dengan pemilihan kata yang cermat. Artinya, kata-kata yang digunakan dalam karya sastra ini akan sedikit berbeda dari kata-kata yang kita digunakan sehari-hari.

Hal yang sama berlaku ketika kita membacanya. Ada aturan-aturan yang harus dipenuhi. Bukan sembarang mengucap atau membaca layaknya kita membaca buku atau yang lainnya.

Kesalahan yang seringkali dilakukan dalam membaca puisi adalah membaca seperti cerita biasa, kurang menjiwai isi puisi, tidak menunjukan tekanan suara yang sesuai isi puisi, serta tak cukup percaya diri saat membacanya. Nah, agar pesan yang ada dalam puisi dapat tersampaikan secara keseluruhan dan maksimal, maka kita harus memperhatikan 4 aspek dalam membaca puisi, diantaranya ekspresi, lafal, tekanan, dan intonasi.

Ekspresi

Ekspresi adalah mimic wajah yang dibuat sesuai dengan bait tertentu, dimana tergantung kepada isi dan nada puisi yang akan disampaikan. Puisi yang mengisahkan sebuah kesedihan maka ekspresi wajah harus sendu, demikian pula bila puisi mengisahkan suka cita maka ekspresi wajah harus terlihat gembira.

Tekanan

Dalam membaca puisi perlu diperhatikan tekanan dari kuat lemahnya nada pada kata tertentu. Setiap kata terkadang memiliki tekanan yang berbeda, biasanya semakin penting kata tersebut maka semakin kuat penekanannya.

Lafal

Lafal adalah kejelasan dalam mengucapkan setiap kata dan hurufnya.
Dalam membaca puisi artikulasi harus jelas, apabila kurang fasih dalam penyampaian tiap kata maka puisi tidak dapat ditangkap oleh pendengar secara maksimal.

Intonasi

Intonasi merupakan naik turunnya nada dalam pembacaan puisi. Sama seperti unsur-unsur lainnya, intonasi juga tak kalah penting. Ini karena intonasilah yang akan menentukan bagaimana perasaan pendengar terhadap puisi dan akan memberikan keindahan pada puisi yang dibaca.

Bacalah Puisi di bawah ini!




RINGKASAN MATERI: Teks Puisi

 



Pengertian Puisi

Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang dibentuk dari rangkain baris dan bait. Isinya berupa ekspresi perasaan dan pemikiran yang dituangkan secara estetis untuk dibacakan (tampilkan) di depan khalayak.

Unsur-Unsur Puisi

Puisi dibentuk dari unsur-unsur berikut ini:

1. Majas

Majas adalah gaya bahasa kias yang digunakan untuk menciptkan efek atau kesan tertentu. Majas ada banyak macamnya, misalnya hiperbola dan personifikasi.

2. Irama

Irama adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang. Fungsinya membuat kata-kata memiliki emosi tertentu apabila disajikan

3. Kata konotasi

Kata konotasi adalah kata yang memiliki makna yang bukan sebenarnya. Orang sering menyebutnya juga dengan kata yang memiliki makna tersirat.

4. Kata Berlambang

Kata berlambang atau simbol adalah kata yang menjadi simbol bagi suatu makna tertentu. Misalnya kata hujan dalam puisi bisa saja jadi lambang kesedihan, api jadi lambang kemarahan, dan sebagainya.

5. Imaji

Imaji atau pengimajian adalah kata atau susunan kata yang dapat memberikan pengaruh membangkitkan daya khayal atau imajinasi, sehingga pembaca atau pendengar puisi dapat seolah-olah melihat, mendengar, merasa, mengecap, atau meraba.

Jenis Puisi

Puisi ada beberapa jenis. Antara lain:

1. Puisi Naratif

Puisi naratif adalah puisi yang mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi narasi ada jenisnya lagi, yakni seperti balada dan romansa.

2. Puisi Lirik

Puisi lirik adalah puisi yang berisi luapan batin individu penyair. Puisi ini ada jenisnya lagi, yakni seperti elegi, ode, dan serenada.

3. Puisi Deskriptif

Puisi deskriptif puisi yang berisi kesan penyair terhadap suatu peristiwa, benda, atau suasana yang dipandangnya menarik.

Pembacaan Puisi yang Baik

Pembacaan puisi yang baik mesti memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Ekspresi

Ekspresi adalah pengungkapan atau proses menyatakan atau memperlihatkan maksud, gagasan, atau perasaan.

2. Lafal

Lafal adalah ucapan seseorang pada huruf ataupun kata.

3. Tekanan

Tekanan adalah kuat atau lemahnya cara pelafalan kata atau kalimat.

4. Intonasi

Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat.

RINGKASAN MATERI: Teks Eksposisi

 

Pengertian Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah teks yang berisi gagasan atau pernyataan pendapat yang didukung dengan berbagai argumen untuk meyakinkan orang yang membacanya. 
Biasanya, teks eksposisi ditemukan dalam media massa. Baik media cetak, elektronik, maupun digital. Sering juga muncul dalam aktivitas debat atau diskusi.

Gagasan dan Fakta dalam Teks Eksposisi

1. Gagasan

Gagasan adalah ide atau pendapat. Umumnya gagasan berupa komentar, penilaian, saran, dorongan, serta bujukan.

2. Fakta

Fakta merupakan kenyataan yang benar-benar terjadi. Biasanya berupa uraian peristiwa faktual, data, dan sejenisnya.

Pola Pengembangan Teks Eksposisi

1. Pola penyajian umum-khusus 

Yakni pola penyajian yang menempatkan gagasan utama di awal lalu dilanjutkan gagasan penjelas.

2. Pola penyajian khusus-umum

Yakni pola penyajian yang menempatkan gagasan penjelas di awal lalu dilanjutkan dengan gagasan utama dibelakang.

3. Pola penyajian ilustrasi

Yakni penyampaian gagasan dengan menyajikan ilustrasi konkrit seperti pengalaman pribadi atau hal-hal yang dekat dengan latar belakang pembaca teks agar mudah dipahami.

4. Pola penyajian perbandingan

Yakni penyajian dengan menggunakan perbandingan-perbandingan tertentu untuk membuat yakin pembaca terhadap gagasan yang disampaikan.

Struktur Teks Eksposisi

Teks eksposisi memiliki struktur sebagai berikut:

1. Tesis

Bagian yang berisi penyataan pendapat mengenai topik yang dibahas.

2. Rangkaian argumen

Bagian yang berisi rangkaian bukti yang menguatkan pendapat penulis teks mengenai topik yang dibahas.

3. Penegasan Ulang

Bagian yang isiya perumusan serta penegasan kembali pendapat atau posisi penulis dalam memandang suatu teks.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

Kaidah atau unsur kebahasaan teks eksposisi adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan kata teknis

Yakni kata yang berhubungan dengan bidang atau topik yang dibahas. Misalnya jika yang dibahas kesehatan, bisa muncul kata seperti resep, diagnosis, kronis, dan sebagainya.

2. Menggunakan kata hubung (konjungsi) kausalitas

Yakni kata hubung yang fungsinya menyatakan sebab atau akibat. Misalnya kata sebab, karena, jika, oleh karena itu, dan sebagainya.

3. Menggunakan kata kerja mental

Yakni kata yang kerja yang fungsinya meyakinkan pembaca terhadap apa yang digagas oleh penulis teks, semisal diharapkan, memprihatinkan, mengharukan, dan sebagainya.

4. Menggunakan kata rujukan

Yakni kata yang menunjukan kegiatan merujuk kepada sesuatu. Dalam teks eksposisi biasanya merujuk pada data atau pendapat ahli. Misalnya menggunakan kata menurut, berdasarkan, dan sebagainya.

5. Menggunakan kata persuasif

Yakni kata yang fungsinya mengajak. Seperti misalnya kata hendaklah, marilah, ayolah, dan sebagainya.

RINGKASAN MATERI: Iklan, Slogan, dan Poster


Pengertian Iklan, Slogan dan Poster

Iklan adalah teks yang bersifat mendorong dan membujuk khalayak (banyak orang) agar tertarik pada barang, layanan atau jasa yang ditawarkan. Isinya berupa pemberitahuan yang dikemas menarik. Penyampaian iklan dilakukan dalam berbagai media.
Iklan sangat berhubungan dengan slogan dan poster. Mengingat keduanya juga merupakan jenis mutakhir dari iklan yang fungsinya juga membujuk orang untuk tertarik pada barang, layanan, atau jasa yang ditawakan.
Slogan adalah kalimat pendek yang menarik dan memiliki fungsi untuk menyampaikan pesan tertentu agar orang tertarik dengan pesan yang ada di dalamnya.
Poster adalah plakat berupa gabungan kata-kata dan gambar yang dipajang di tempat-tempat umum. Tujuan pembuatannya tidak jauh berbeda dengan iklan. Hanya saja, titik pembedanya ada pada kombinasi gambar dan kata-kata yang ada di dalamnya.

Unsur Iklan, Slogan dan Poster

1. Unsur Iklan

Iklan bersifat memadukan berbagai unsur yakni kata-kata, gambar, gerak, serta suara untuk memberikan efek persuasi.

2. Unsur Slogan

Slogan hanya mengedepankan unsur kekuatan dari kata-kata sebagai daya tarik persuasinya. Baik dituliskan maupun diungkapkan dalam bentuk suara.

3. Unsur Poster

Poster mengkolaborasikan antara kekuatan gambar dan kekuatan kata-kata untuk memberikan pengaruh menarik.

Fungsi Iklan

1. Fungsi Informasional

Yakni fungsi memberitahukan sesuatu tentang karakteristik atau manfaat dari suatu produk, jasa, atau layanan tertentu.

2. Fungsi Transformasional

Yakni fungsi untuk mengubah sikap atau nilai-nilai yang dimiliki khalayak terhadap merek, pola belanja, gaya hidup, dan berbagai hal lainnya.

Pola Penyajian Iklan

1. Iklan media cetak

  • Iklan baris
  • Iklan kolom

2. Iklan Elektronik

  • Iklan radio
  • Iklan televisi
  • Iklan film

3. Iklan Digital

  • Google ads
  • FB ads
  • Tiktok ads
  • IG ads
  • dsbg

Jenis Iklan

  1. Iklan pemberitahuan
  2. Iklan layanan masyarakat
  3. Iklan penawaran (Komersial)

Struktur Teks Iklan

1. Pengenalan produk

Berisi judul teks yang fungsi memancing orang untuk membaca teks iklan.

2. Pernyataan persuasif

Yakni pernyataan yang membuat pembaca atau pendengar iklan dapat terpengaruh untuk berbuat sesuatu setelah menyaksikan iklan.

Kaidah Kebahasaan Teks Iklan

Ada beberapa kaidah kebahasaan dalam teks iklan yang perlu diketahui. Antara lain:

1. Menggunakan bahasa persuasif

Yakni bahasa yang bersifat mempengaruhi orang lain sehingga tertarik untuk melakukan sesuatu. Misalnya membeli, menuruti, membenarkan, dan sebagainya.

2. Menggunakan bahasa yang ringkas

Bahasa dalam iklan tidak bertele-tele. To the point dan bahkan dibuat sesingkat mungkin meski tetap mengutamakan tersampaikannya pesan.

3. Menggunakan kata atau kalimat imperatif

Yakni kata atau kalimat yang memiliki makna perintah atau instruksi yang mendorong orang untuk bertindak. Misalnya belilah, datanglah, dan sebagainya.

4. Menggunakan bahasa yang membangun kesan positif

Bahasa yang disampaikan iklan juga dipertimbangkan untuk mendapatkan reaksi positif dari khalayak. Sehingga menghindari bahasa yang berpotensi memberi citra buruk.

5. Menggunakan rima

Rima dalam penggunaan bahasa adalah salah satu cara agar informasi atau pesan lebih mudah diingat. Iklan juga kerap menggunakan cara ini.

RINGKASAN MATERI Teks Berita



                                                    TEKS BERITA

Materi             : Bahasa Indonesia

Kelas               : VIII

1.      Pengertian Teks Berita

Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI), berita adalah, kabar; cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa hangat.

Teks berita adalah suatu teks yang berisi informasi mengenai suatu hal, kejadian atau peristiwa yang terjadi dan masih hangat dibicarakan oleh banyak orang. Sebuah berita harus berdasarkan fakta tapi tidak semua fakta diangkat menjadi sebuah berita

 

2.      Fungsi teks berita

Fungsi teks berita yaitu kita dapat memperoleh berbagai informasi mengenai suatu hal. Bertambahnya informasi berarti bertambah pula wawasan kita, sehingga kita dapat berfikir secara menyeluruh, efektif, kreatif dan kritis terhadap suatu masalah yang terjadi di sekitar kita.

Dapat disimpulkan fungsi atau manfaat teks berita  adalah untuk:

1.      Mendapatkan informasi

2.      Menambah wawasan

3.      Sebagai pelajaran hidup

 

3.Ciri-ciri Teks Berita:

a) Faktual berdasarkan atas kejadian yang sebenarnya (dapat dipercaya)

b)  Aktual sesuatu yang sedang hangat dibicarakan (terkini)

c)      Unik dan menarik

d)     Seimbang yaitu bersifat netral dan tidak memihak

e)      Sistematis dan lengkap

f)       Komunikatif  dan mudah dipahami oleh semua orang

g)     Objektif bersifat apa adanya.

4. Jenis teks berita:

(1)  berita langsung (straight news)

(2)   berita mendalam (depth news)

(3)   berita penyelidikan/penelitian dari berbagai sumber (investigation news)

(4)   berita interpretatif / pendapat penulis (interpretative news)

(5)   berita opini / pendapat ahli (opinion news)

5.Unsur-unsur Teks Berita

            Dikenal dengan istilah 5W+1H.

1.      apa (what) apa kejadian atau peristiwa yang diberitakan

2.      siapa (who) siapa saja orang yang terlibat

3.      kapan (when) kapan waktu kejadian

4.      dimana (where) dimana tempat kejadian

5.      mengapa (why), memuat alasan dan sebab akibat

6.      bagaimana (how) menjelaskan proses terjadinya peristiwa

Dalam bahasa Indonesia sering juga disingkat dengan ADIKSIMBA

Yaitu: Apa, Dimana, kapan, Siapa, Mengapa dan Bagaimana

6.Struktur Teks Berita

1.      Kepala Berita, disebut juga Judul Berita merupaka kata kunci yang mewakili keseluruhan isi berita

2.      Teras / Lead Berita, merupakan bagian yang sangat penting dari berita. Di dalam teras berita terangkum inti keseluruhan isi berita, berisi jawaban unsur 5W+1H

3.      Tubuh Berita, merupakan tempat berita berada, di dalam tubuh berita inilah pembaca dapat mengetahui isi berita secara terperinci

4.      Ekor Berita, berisi informasi tambahan. Bagian ini merupakan pelengkap dari sebuah berita.

7.      Unsur Kebahasaan Teks Berita

1.      Mudah dipahami, yaitu bahasa yang biasa dipakai sehari-hari bersifat standar atau baku.

2.      Menggunakan kalimat simpleks atau tunggal yang terdiri atas  subjek dan predikat

3.      Menggunakan kalimat langsung. Ditandai dengan penggunaan tanda petik ganda disertai keterangan penyertaan.

4.      Menggunakan verba transitif : verba yang memerlukan nomina.

Contohnya: Aisyah membeli Koran terbitan hari ini.

5.      Menggunakan verba pewarta : kata yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu percakapan.

Contohnya: Shadeq selaku ketua panitia, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk memupuk rasa kepedulian antarsesama di kalangan siswa SMP Islam Al-Ishlah.

6.      Menggunakan konjungsi untuk memperjelas maksud berita. Seperti, kemudian, sejak, setelah, awalnya, akhirnya dll.

7.      Mempunyai makna yang jelas dan tidak menimbulkan makna yang taksa atau ambigu (membingungkan / bermakna ganda). 

8.      Meringkas Teks Berita

Ringkasan berguna untuk membuat ide-ide pokok yang mewakili setiap bagian bacaan aslinya. Dalam meringkas berita kita tidak boleh menghilangkan unsur 5W+1H atau ADIKSIMBA namun, kita dapat meringkasnya dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

         Pertama, mencermati naskah asli untuk menangkap kesan umum dan sudut pandang pembaca.

         Kedua, mencatat gagasan utama yang mengandung unsur 5W+1H.

         Ketiga, membuat reproduksi, yaitu dengan menyusun kembali suatu karangan singkat (ringkasan) berdasarkan gagasan utama.

         Keempat, ketentuan tambahan yang harus kita cermati adalah (a) sebaiknya menggunakan kalimat tunggal. (b) bila mungkin ringkas kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata, rangkaian gagasan diganti dengan gagasan sentral saja. (c) pertahankan susunan gagasan asli dan ringkas gagasan-gagasan tersebut dalam urutan seperti urutan naskah asli. (d) bila teks mengandung dialog, maka harus diubah kedalam bahasa tak langsung. 

9.      Menyimpulkan teks berita

Kesimpulan adalah kata-kata akhir dari suatu uraian. Didalam suatu kesimpulan juga harus memuat unsur-unsur berita dengan rumusan yang lebih ringkas. Dengan demikian, kesimpulan tentang isi suatu berita juga harus memanfaatkan ringkasan kita sebelumnya terhadap pokok-pokok informasi dengan berpatokan pada rumus ADIKSIMBA.

10.  Tanggapan terhadap isi teks berita

Tanggapan adalah sambutan terhadap suatu ucapan. Isinya bisa berupa kritik atau komentar. Berkaitan dengan pemberitaan, aspek yang ditanggapi bisa berkenaan dengan isi beritanya itu sendiri dan kebahasaannya. Suatu tanggapan dapat berupa kritik, saran, sanggahan, dukungan, ataupun komentar-komentar lainnya. Suatu tanggapan sebaiknya disertai dengan fakta ataupun contoh-contoh dan alasan-alasan yang logis.

11.  Langkah-Langkah Menulis Berita

         Pertama, menentukan dengan pasti  sumber berita, yakni berupa peristiwa yang menarik dan menyangkut kepentingan orang banyak.

         Kedua, mendatangi sumber berita yakni dengan mengamati langsung dan mewawancarai orang-orang yang bersangkutan dengan peristiwa itu.

         Ketiga, mencatat fakta-fakta dengan berkerangka pada pola 5W+1H.

         Keempat, mengembangkan catatan itu menjadi sebuah teks berita yang utuh, yang disajikan mulai dari bagian penting ke kurang penting

12.  Menyunting Teks Berita

Tahap terakhir sebelum berita itu dipublikasikan yakni harus melalui tahap penyuntingan.

Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam tahap ini adalah sebagai berikut.

·         Pertama, kebenaran isi berita, yang ditunjang oleh keakuratan fakta-faktanya.

·         Kedua, kelengkapan isi berita, yang ditandai oleh hadirnya komponen-komponen berita yang terangkum dalam 5W+1H.

·         Ketiga, struktur penyusunan berita yang dimulai dari bagian yang penting ke bagian yang kurang penting.

·         Keempat, penggunaan bahasanya, yang terkait dengan keefektifan kalimat, kebakuan kata, dan ketepatan ejaan dan tanda bacanya.

13.  Membacakan Teks Berita

Dalam membacakan berita harus diperhatikan hal-hal berikut:

1. lafal dan pengucapan yang jelas;

2. intonasi yang benar;

3. sikap yang benar;