Monday 29 August 2022

Materi Pidato Persuasif

Tonton video berikut!

 Contoh Pidato Persuasif: 

https://youtu.be/vioYXoudmxs>

Menurut KBBI, pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak, atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak. Nah secara umum, pidato merupakan kegiatan berbicara di depan umum yang dilakukan untuk menyatakan pendapat, atau memberikan gambaran mengenai suatu hal.

Tujuan Teks Pidato

Teks pidato memiliki beberapa tujuan, yaitu harus informatif, argumentatif, rekreatif, dan persuasif. Apa sih maksud dari masing-masing istilah tersebut?

  • Informatif: memberikan pemahaman atau informasi terhadap orang lain.
  • Argumentatif: meyakinkan pendengar.
  • Rekreatif: membuat orang lain senang dengan teks pidato yang disampaikan karena bersifat menghibur.
  • Persuasif: memberikan pengaruh pada orang lain agar bersedia untuk mengikuti kemauan yang diinginkan oleh orator atau orang yang berpidato.

Macam-Macam Pidato

Ada 4 macam pidato yang biasa kamu temui sehari-hari, dilansir dari KBBI. Apa saja?

Pidato kenegaraan

Pidato kepala negara di depan DPR/MPR atau pidato resmi kepala negara.

Pidato pengukuhan

Pidato yang diucapkan secara tradisional oleh seorang guru besar universitas pada saat diangkat secara resmi.

Pidato radio

Pidato yang diucapkan atau disiarkan melalui radio.

Pidato televisi

Pidato yang diucapkan atau ditayangkan melalui televisi.

Struktur Teks Pidato

1. Pembukaan

Bagian pembuka pidato terdiri dari 4 bagian, yaitu:

  • Salam pembuka
  • Ucapan penghormatan, biasanya menyebutkan dari orang-orang yang memiliki jabatan tertinggi sampai ke orang-orang yang memiliki jabatan rendah.
  • Ucapan syukur, biasanya berisi ucapan rasa syukur orator (orang yang berpidato) karena diberikan kesempatan dapat menyampaikan pidato dan berkumpul dengan para tamu.
  • Pengantar ke topik utama

Pembuka pidato harus memiliki karakter yang kuat. Ada lima unsur yang bisa membuat pembuka pidato yang berkesan, yaitu:

  1. Merebut perhatian: melalui pernyataan yang dramatis atau dengan bantuan visual.
  2. Hubungan dengan penonton atau audiensi: menunjukkan kesamaan dan empati kepada audiensi.
  3. Kelayakan: tunjukkan bahwa kamu layak berbicara dengan topik tersebut, sebab pengalaman personal yang pernah kamu lakukan. Ungkapkan dengan santun dan berdasarkan fakta.
  4. Tujuan: jelaskan apa harapanmu setelah pidato selesai.
  5. Peta jalan: katakan kepada audiens pokok-pokok pikiran pidato.

2. Isi

Isi pidato harus berisi info-info penting yang ingin disampaikan. Isi pidato sebaiknya disertai alasan meyakinkan untuk mendukung pandangan kamu. Susun secara logis, gunakan sumber terpercaya, contoh yang logis, dan dikenal audiensi.

3. Penutup Pidato

Bagian penutup berisi kesimpulan dari hal yang disampaikan, permintaan maaf jika terjadi kesalahaan saat menyampaikan suatu hal, dan salam penutup.

Metode Pidato

Saat berpidato, ada beberapa metode yang bisa digunakan antara lain:

1. Impromptu

Metode improptu merupakan suatu metode pidato yang dilakukan secara langsung atau spontanitas tanpa adanya persiapan terlebih dahulu.

2. Memoriter

Memoriter yaitu metode berpidato dengan cara menghapalkan naskah teks pidato terlebih dahulu.

3. Naskah

Sesuai namanya, metode naskah yaitu metode berpidato dengan cara membacakan teksyang telah disiapkan pada saat berpidato.

4. Ekstemporan

Bedanya dengan naskah, metode ekstemporan merupakan metode berpidato dengan terlebih dahulu menyiapkan konsep pidato secara garis besar dengan membuat catatan kecil.

Contoh Teks Pidato

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua siswa dan guru SMA 1 Bandung.

Yang saya hormati, Ibu Kepala SMA Negeri 1 Bandung, Ibu Nanan Nurhanani S.Pd. Yang saya hormati, bapak dan ibu guru beserta staf SMA Negeri 1 Kota Bandung, dan juga teman-teman seperjuangan saya yang saya cintai.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat hadir dan berkumpul di sini. Tak lupa, salawat serta salam kita sampaikan kepada nabi besar Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa juga para sahabatnya serta kita umatnya di akhir zaman.

Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan pidato tentang manfaat teknologi. Pada era ini, sudah banyak teknologi-teknologi canggih yang diciptakan untuk mempermudah cara hidup kita di zaman ini. Dengan kecanggihannya, kita dapat mempersingkat waktu dan mempercepat penyelesaian kerja. Namun, tetap ada yang menerima dan meresponnya secara negatif dengan berbagai alasan. Seperti dengan alasan teknologi-teknologi yang sudah ada secara tidak langsung telah menyingkirkan budaya sehari-hari yang telah ada.

Hadirin sekalian, sebenarnya banyak manfaat yang telah dan akan kita dapatkan dengan penggunaan teknologi-teknologi. Sebagai contoh, kita dapat berkomunikasi dengan kerabat atau keluarga kita di tempat yang jauh dengan menggunakan telefon genggam. Kita juga dapat mempermudah hal dalam urusan rumah tangga, seperti mencuci baju dengan mesin cuci ataupun memasak nasi dengan penanak nasi listrik atau biasa disebut rice cooker. Bahkan internet pun sudah sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari kita. Biasanya dimanfaatkan untuk dimanfaatkan untuk mencari informasi atau menghilangkan penat, seperti bermain permainan yang disediakan internet.

Baik buruknya teknologi itu sendiri, bergantung kepada orang yang memanfaatkannya. Saya berharap, kita dapat memanfaatkan teknologi itu sesuai dengan manfaat dan tujuan teknologi itu sendiri dibuat. Supaya tidak terjadi penyalahgunaan yang dapat merugikan kita sendiri dan orang lain.

Demikian pidato ini saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf bila ada salah kata. Wabillahitaufiq walhidayah. Assalammualaikum Wr. Wb.

Monday 15 August 2022

Membuat Daftar Pustaka dari Sumber Buku

 https://youtu.be/D8s8Zx4-lOM

Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber Buku

Terkadang bingung dalam menulis daftar pustaka bisa berakibat fatal, karena penulisan nama sumber atau nama penulis di daftar pustaka itu ada aturan yang harus dilakukan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka dari sumber buku adalah sebagai berikut:

1. Nama Penulis

Nama penulis wajib dicantumkan pada bagian paling awal dari entri daftar pustaka. Untuk penulisan nama sendiri, menggunakan urutan seperti ini:

nama belakang, nama depan dan nama tengah.

Jika buku tersebut ditulis oleh lebih dari satu orang, hanya penulis pertama yang namanya perlu dibalik. Penulis kedua dan selanjutnya akan dicantumkan urutan namanya seperti biasa.

2. Tahun Terbit

Setelah mencantumkan nama-nama penulis, urutan selanjutnya adalah menuliskan tahun terbit buku. Pastikan tahun yang digunakan adalah tahun terbitnya buku yang digunakan sebagai referensi, bukan tahun terbitan pertama buku tersebut.

3. Judul Buku

Setelah tahun terbit, urutna selanjutnya adalah judul buku yang ditulis dengan format miring atau italic.

4. Kota dan Nama Penerbit

Bagian terakhir dari sebuah entri daftar pustaka adalah kota terbit dan nama penerbit buku referensi. Urutan penulisannya adalah sebagai berikut:

Nama kota: nama penerbit

Jangan lupa untuk menggunakan tanda baca titik (.) untuk membatasi setiap bagian informasi buku yang dikutip.

Berikut adalah contoh penulisan daftar pustaka dengan berbagai skenario.

  • Penulisan dengan jumlah penulis lebih dari satu orang:
    • Manna, A.H., dan Putra Dani. 1998. Metode Pembelajaran Untuk Chef. Jakarta: Bentang Alam Nusantara.
    • Susilo, Rahaden, Rudi Maryadi dan Angga Dani. 2008. Tata Bahasa Inggris. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sastra Bahasa Indonesia.
  • Penulisan tanpa nama penulis:
    • Depag. 2001. Petunjuk Pelaksanaan dan Tata Cara Nikah Adat Jawa. Jakarta: Depag.
    • Divisi SDM. 2012. Company Profile. Jakarta: Citra Natural.
  • Contoh penulisan dari buku saduran, 
  • terjemahan atau suntingan:
    • Prakasa, Illman (Penerjermah). 1997. Analisa Manajemen Keuangan. Jakarta: Penerbit Manajemen.
  • Contoh penulisan buku terjemahan dengan nama sama namun judul berbeda:
    • Andriani. 2007. Ekonomi Level Menengah. Semarang: Media Swara.
    • _______. 2010. Ekonomi Level Menengah Jilid II. Semarang: Media Swara.